Sunday, June 21, 2009

journey to semarang



Tanggal 16 juni 2009 tepatnya pukul 22.00 WIB di salah satu kos remang-remang di daerah teramai di jogjakarta (atau bisa disebut dengan daerah pogung)berkumpulah 4 pemuda ganteng masa kini. Sebut saja mereka kendal,cnyo,lambe, dan adhen (bukan nama sebenarnya). Dengan tampang ngerak aliaz terlalu lama berdiam di kos, tiba2 terbesit suatu pemikiran hebat,konyol,mutakhir,dan mempesona. Berawal dari bercerita touring hingga akhirnya salah satu cocot mengusulkan untuk jalan-jalan ke solo. Entah karena lagi edan apa emang udah edan atau entah apa bahasanya semua anak langsung mengiyani. "oke langsung berangkat!". Pada pukul 22.30 kurang lebih (kalo kurang ditambahi sendiri), keempat remaja cool masa kini itu berangkat menuju ke semarang menuju ke solo dengan 2 motor dengan kecepatan 5kb/sc melewati birunya langit di malam hari dan ramainya para biduan malam berjejer2 dijalan.hhe... Dengan mengandalkan laju motor yang sangat cepat dan gesit kami kami semua sampe di kota mati a.k.a surakarta a.k.a solo pada pukul 12.00 dan langsung menuju kontrakan eh kandang ehbarak eh,mbuh apa itu namanya yang penting tempat tinggal pengungsi di solo. Tanpa berpikir panjang kami mengajak teman-teman yang sejak awal sudah stand by menunggu kedatangan kami. Maklum karena namanya kota mati jadi kehidupan malamnya juga mati juga, hingga akhirnya kami semua kebinggungan akan melangkah kemana,,.. Tiba2 terbesit keinginan untuk mengunjungi satu tempat... RRI!!!! Ya maklumlah, RRI kan emang terkenal menjajakan jajanan malam kalau malam... Dengan gesit dan tangkas kami langsung melakukan aksi jengkang, hand stand, dll, alias jeprat-jepret. Tak terasa salah satu jago milik pak lurah sudah berbunyi 2x dan menandakan sudah jam 2 pagi dan kami semua memutuskan untuk kembali ke tempat pengungsian anak-anak terlantar. Dikala kami semua bersiap untuk mengarungi mimpi bersama-sama, salah satu makluk dari keempat remaja cool masa kini nyeplos, "piye nek langsung lanjut ke semarang?". Semula pernyataan itu dianggap bercanda, tetapi apa yang terjadi bung??!!!!berawal dari salah satu cocot lagi hingga semuanya setuju untuk berangkat menuju semarang!!!!!Dengan tangan hampa dan misi kosong kami menuju ke semarang di tengah dinginya udara pagi yang menghangatkan badan... Sesekali kami berhenti sejenak untuk mengabadikan kekonyolan kami saat melewati boyolali dan salatiga...
Akhirnya,,pukul 04.20 kami tiba di semarang dengan sehat walafiat..Dengan kecepatan penuh kami langsung menuju ke Indomaret di Tembalang untuk membeli seperangkat alat dan sajian penghangat badan. Bingung apa yang akan kami lakukan di Semarang akhirnya kami menuju ke Kotalama, tapi sebelumnya mampir sebentar di lawang sewu untuk mencari kehidupan alam lain yang sepertinya melambai-lambai ke arah kami.
Sampai di kotalama kira-kira pukul 05.00 dengan muka yang amburadul dan berantakan. Sambil menunggu matahari muncul untuk tertawa ke arah kami, kami mencoba menghangatkan badan kami dengan sajian yang telah kami beli.

Akhirnya matahari sudah menampakan wujudnya diatas kami dan kami memutuskan untuk mengungsi ke barak penampungan di sampangan dan memutuskan untuk terlelap sejenak untuk menhimpun tenaga dalam usaha kami memecahkan rekor dunia membentuk segitiga Jogja-solo-semarang-jogja dalam waktu sehari. Disaat semuanya sedang tertidur 2 orang dari keempat remaja itu bersiap-siap pergi untuk menunaikan tugas mereka masing-masing. Sebut saja kendal dan lambe. Kendal pergi untuk mencari seorang malaikat dan lambe pergi untuk menunaikan tugas kampusnya yang sebenarnya sudah tidak penting!!!Sementara itu apa yang terjadi dengan 2 remaja lainnya????Apakah mereka membusuk di barak???Hmm,bisa dibilang seperti itu karena jauh-jauh ke semarang hanya untuk pindah tidur!hahaha....
Akhirnya, karena kendal dan lambe kasihan dengan nasib kedua remaja lainnya mereka memutuskan untuk mengajak mereka jalan-jalan ke sampokong dan langsung pulang menuju jogja. Yah itung-itung isa jepret-jepret barang sedikit.Dan akhirnya kami sampai jogja dengan keadaan kaki rontok, tangan terlepas dan kepala nyaris putus pada pukul 22.00 tanggal 17 juni 2009.
Itulah pengalaman 4 remaja gila yang mencoba membentuk segitiga bermuda dalam waktu semalam. Don't try this at home!!!haha...
Pesan moral: jagalah lambemu dengan baik dan benar, janganlah ceplas-ceplos kalo ngomong.hehe...
c ya...

Saturday, May 30, 2009

alokasi BOS


Alokasi BOS ynng bertujuan baik bagi dunia pendidikan di dalam implementasinya ternyata masih banyak menghasilkan penyimpangan sehingga tujuan kebijakan tidak tercapai dikarenakan salah sasaran dalam pemberian dana BOS dan praktik korupsi dari para birokrat seperti yang telah disebut dalam wacana. Salah sasaran ini terjadi karena tidak ada pendataan yang benar tentang kriteria anak yang berhak mendapatkan alokasi BOP sehingga anak sebenarnya orang tua mereka sudah cukup mampu untuk membiayai anak tetap mendapatkan bantuan sama seperti yang diperoleh anak yang benar-benar tidak mampu. Dan pemberian BOP diberikan ke hamper semua sekolah tanpa mengetahui keadaan sebenarnya di masing-masing sekolah, kedua hal diatas membuat alokasi BOP tidak ssesuai dengan tujuan awal sehingga dana yang dikeluarkan hanyalah seperti kebijakan subsidi sebelum-sebelumnya yang hanya berupa subsidi kepada orang-orang yang kaya. Dan dilihat dari sejarah pejabat bangsa Indonesia dari jaman kemerdekaan hingga sekarang memang masih belum bisa terlepas dari budaya korupsi, sehingga bukanlah tidak mungkin dana yang cukup besar ini dimanfaatkan oleh sekelompok orang untuk memperkaya diri mereka sendiri apabila dalam pendistribusian dana alokasi BOP ini para birokrat diberi celah yang longgar untuk melakukan korupsi. Sebaiknya dalam setiap tingkat pendistribusian mulai dari pusat hingga ke desa-desa dilakukan pengawasanyang ketat dan laporan pertanggungjawaban bahwa dana tersebut sudah semestinya digunakan.

Yang menjadi aktor-aktor atau stakeholder dalam kebijakan BOS ini adalah pemerintah, distributor, dan pihak sekolah masing-masing. Disini pemerintah sangat berperan dalam melakukan pendataan yang benar dan membentuk komite pengawasan agar alokasi BOS ini sesuai dengan tujuan, sehingga dana yang dikeluarkan pemerintah yang bertujuan wajib belajar 9 tahun ini tidak sia-sia karena salah sasaran. Distributor juga sangat berperan penting dalam terlaksananya program BOP ini, bila mudah terjadi kebocoran dalam pendistribusian bukan tidak mungkin jika dana yang sampai ke sekolah-sekolah hanya tinggal setengah dari anggaran awal. Untuk itu diperlukan kejujuran dan saling mengawasi antara setiap pejabat dalam upaya menghilangkan budaya korupsi. Pihak dari sekolah pun turut berperan dalam mensukseskan kebijakan ini dengan memberikan data-data yang akurat kepada pemerintah sehingga tidak terjadi salah sasaran. Saran saya untuk memperbaiki mekanisme pemberian subsidi pendidikan di masa mendatang adalah lebih jelinya pemerintah dalam melihat dan mengukur tingkat kemampuan masing-masing sekolah sehingga dalam pemberian subsidi tidak terjadi mubazir dan tepat sasaran. Pendistribusian subsidi tidak hanya di kota-kota besar melainkan hingga ke daerah pesisir dan pedalaman karena kebanyakan masyarakat pesisir dan pedalaman sulit memperoleh pendidikan. Dan inti dari semua ini adalah pemberian subsidi yang tepat sasaran dan berguna sesuai dengan tujuan awal anggaran.

Pengguna dan Pelanggan Internet di Indonesia

Pengguna dan Pelanggan Internet di Indonesia

PDF

Print

E-mail

Written by Administrator

Monday, 25 February 2008

Image

Sumber : APJII, 2006

Jumlah pelanggan internet merupakan jumlah minimal dari pengguna internet di suatu daerah, dimana pelanggan internet adalah seseorang atau suatu organisasi yang mengeluarkan sejumlah biaya untuk dapat mengakses internet. Sedangkan yang dimaksud dengan pengguna internet adalah, seseorang yang tidak atau tidak harus mengeluarkan biaya secara langsung, untuk tersambung ke public internet (TCP/IP Connection). Dengan kata lain jumlah pengguna internet seharusnya lebih besar dari pelanggan internet.

Perkembangan jumlah pengguna internet di Indonesia sejak awal pertumbuhan Internet sekitar tahun 1996, sampai dengan tahun 2007 sangat drastis peningkatannya, bila dibandingkan dengan peningkatan jumlah pelanggan.

Pada tahun 2007, pelanggan internet sekitar 8% dari jumlah pengguna Internet di Indonesia. Pada awal perkembangannya, sekitar tahun 1996 sampai dengan 2000, pelanggan internet adalah sekitar 20% dari pengguna internet.